Minggu, 15 September 2013

First time

Oke, postingan kedua dalam satu hari yang sama!!!

Maklum, ada banyak ide di kepala, klo gak di keluarin bakalan kelupaan, gak seru juga jadinya.

Oke next saya bakalan ngomongin soal First-time experience, klo dalam bahasa indonesia artinya pengalaman pertama, kalau dalam bahasanya V*cky Pr*setyo artinya Peringkat pertama waktu pengalaman (it's getting nowhere dude!).

Ide soal postingan ini muncul ketika saya sedang berada dalam meeting di salah satu komunitas yang saya jalani (kayaknya). Kita sedang mempersiapkan sebuah event. Dalam sebuah meeting, sewajarnya meeting dipimpin oleh ketua, tapi ketika kita akan memulai meeting si ketua berceloteh "Gan, kamu aja yang mimpin meeting, ku gak biasa ngomong di depan orang gak kayak kamu". Seketika itu saya kepikiran soal konsep ini.

BALIK KE CERITA BRO!

Kenapa saya panas, karena kesannya saya mempunyai kemampuan yang belum seberapa ini dengan instant.

Ini yang saya ingin bagikan kepada kalian semua.

There is a first-time experience for everything.

Segalah hal yang ada di dunia ini pasti memiliki  pengalaman pertama.

Pengalaman pertama ngomong di depan umum.

Pengalaman pertama masuk J'co.

Pengalaman pertama masuk toilet yang cuman ada tissu doang, gak ada semprot - semprotan airnya.

Let me tell you something about me, waktu saya SMA, saya bukan orang yang mungkin teman - teman saya kenal sekarang. Saya tipe orang yang bakal kalian temuin di pojokan kelas. Jika kalian tipe cowok yang suka ngebully, saya adalah orang yang paling sering kalian bully, jika kalian cewek, saya adalah cowok yang kalian bully (tetep aje ye). Itu karena saya orangnya memiliki kemaluan yang besar, maksud saya sifat pemalu saya besar.

Namun begitu kuliah, begitu masuk daerah baru dengan teman - teman yang mendukung (thx to you guys ADH C 2009) ada satu hal yang saya berubah dari diri saya, saya gak tahu malu.
Saya merasa masa SMA saya terbuang percuma, dan sejak kuliah saya suka mencoba hal baru, join komunitas baru, kalaupun jalan ke tempat baru yang belum pernah saya datengi, saya bakalan jadi orang yang selalu pingin bikin settlement (walaupun ujung - ujungnya di bayarin). dan yang perlu kalian tahu, saya gak pernah minta di temenin jika ingin mencoba orang baru (karena gak punya temen).

Apa yang spesial dari hal itu?. Coba bayangin, jika kalian di posisi ingin masuk ke dalam komunitas baru (saya memakai komunitas karena menurut saya komunitas adalah tempat belajar hal baru paling bagus dan fun), Apa yang kalian lakukan?. Hal pertama pasti ngajak satu tumbal (baca: temen) buat di ajakin ikutan komunitas itu.

Itu karena dalam diri kalian, tanpa sadar, otak kalian menghidupkan self-defense mode: on. Kalian bakalan takut ketemu orang baru, mencoba hal baru, takut menjadi amatiran, novice, cupu atau apapun namanya, dan apa yang terjadi jika kalian gak nemuin tumbal buat ikutan komunitas atau organisasi itu?. Kalian bakalan batal ikut komunitas itu.

Padahal kita gak tau, apa yang bakalan terjadi seandainya kalian ikut komunitas itu, siapa tahu peluang bisnis kalian muncul dari komunitas itu (saya sudah membuktikan itu beberapa kali, dan menyelamatkan event saya beberapa kali), siapa tahu kalian bakalan menemukan jodoh kalian disana (klo yang ini baru teori doang, belum kebukti huhuhuhu). Hal terburuk yang mungkin terjadi cuman di kacangin doang, itu pun cuman sementara waktu doang.

Saya menjadi saya saat ini karena saya berani mencoba hal baru, wajar kalian gagal di percobaan pertama, namanya juga belajar, semuanya mulai dari nol, dari langkah pertama. Kalau kalian di tertawain di cemooh, di hina yang udah lah, biarin aja, juga gak bakalan mati karena itu kan?.

Intinya di postingan ini saya ingin meng-encourage kalian untuk berani mencoba hal baru, gk usah ngajak tumbal (emang klo mau nyobain toilet yang ada tissu doang mau ngajakin temen juga?), kalau tertarik, dateng, cobain, suka lanjut, gak suka cabut, beres kan? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar