Rabu, 11 Februari 2015

Assassin's creed: Rogue VS Unity

Now it's time for game review!!!!

Yeay!!!

Dua judul terbaru untuk franchise assassin's creed akhirnya di release
Assassin's Creed: unity & Assassin's Creed: Rogue.

Masing - masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri, apa aja itu, let's cekidot!!

Plot:

Baik unity maupun rogue memiliki cerita yang sangat menarik. Unity bercerita mengenai master andro, seorang pemuda yang merupakan anak dari seorang assassin yang di bunuh ketika andro masih kecil.

Sekilas mungkin terlihat mirip dengan karakter Ezio Auditore dari entri sebelumnya, tetapi di sini yg menarik adalah, Andro di adopsi oleh seseorang yang ternyata adalah seorang templar!. Bagaimana kelanjutannya.... silahkan mainkan sendiri.

Bagaimana dengan Rogue?

Rogue juga memiliki cerita yang tak kalah menarik, Rogue berfungsi sebagai penyambung cerita dari assassin's creed 4 dengan assassin's creed unity.

Bercerita mengenai Shay O'Mac, seorang assassin yang beralih haluan menjadi seorang templar, mengapa itu bisa terjadi?. Jawabannya bisa kalian cari saat memainkan game ini.

Gameplay:
Unity memiliki banyak sekali perubahan gameplay.

Sistem pergerakan karakter di buat berdasarkan seni olahraga Parkour, sehingga mempermudah navigasi pergerakan karakter di kota.

Sistem pertarungan juga di buat menyerupai olahraga fencing, sehingga mempersulit untuk memenangkan pertarungan ketika melawan musuh dan menjadi sebuah tantangan tersendiri.

Sistem skill juga di rubah menjadi sistem upgrade. Dimana untuk mendapatkan skill tertentu (blending, double assassination, dll) hanya bisa dibuka ketika kita mendapatkan point dari misi yang sudah kita jalankan.

Dan juga, karena ber-setting revolusi prancis akan banyak sekali accidental event yg terjadi sepanjang kota prancis.

Last but not least, multiplayer mission, sebuah misi yang bisa dilakukan sejumlah pemain.

That's about unity, what about rogue?

Secara garis besar hampir mirip dengan assassin's creed 4 : black flag.
Perbedaannya adalah, disini kita melawan assassin!

Disini musuh - musuh yang hadir bisa bersembunyi, selayaknya yang biasa kita lakukan pada entri - entri sebelumnya.

Dan bukannya misi untuk membunuh, kita mendapatkan misi untuk mencegah pembunuhan!

Juga, kapal musuh bisa menyerang balik dan menginvasi kapal kita.

That's all about them now into my final verdict:

Rogue!!!
Absolutely!

Kenapa?
Walaupun unity memiliki banyak kelebihan, sangat disayangkan banyak juga glitch yang dimiliki unity.

Dan itu sangat sangat SANGAT MENGGANGGU!

Mulai dari karakter yang shuffling, kemudian tiba - tiba karakter ngeden gak bisa manjat, atau yang sangat fatal adalah tipe glitch "jump to infinity.... and beyond..." yang akan langsung menyebabkan instant kill.

Jika saja, tidak banyak glitch yang hadir, mungkin saya akan mempertimbangkan unity, mengingat keduanya memberikan experience baru dalam franchise Assassin's Creed.

That's all for now, and next I'll talk about "Middle Earth : Shadow of mordor"

Selasa, 10 Februari 2015

The Last of Us: One Night LIve

Aku paling suka sama yang namanya inovasi, entah itu dari sesuatu yang baru atau kombinasi dari 2 konsep yang berbeda, atau... in this case.... konversi suatu media ke media lainnya.

The Last of Us: One Night Live

So.... to celebrate The remastered version of The Last of Us untuk PS4, Naughty Dog mengadakan The Last of Us: One Night Live, konsepnya adalah live reading di depan penonton.

Buat kalian yang gak tahu The Last Of Us, kalian bisa baca review ku sebelumnya.

Oke, buat kalian yang belum pernah memainkan game ini, The Last Of Us mempunyai keunggulan utama di narasi cerita, bahkan (i'm really hate to say this) lebih baik dari Metal Gear Solid, very very touchy.

Simplenya, punya jalan cerita yang bagus, bahkan klo bisa ku saranin, ketimbang kalian nonton film bioskop geje, mending kalian mainin game ini, walaupun kalian bukan gamer (easy mode aja lha..)

That's about The Last of Us.
Now let's dive into The Last of Us: One Night Live.

It really take my attention, to convert a video game into an opera-ish performance it's a new thing for me.

So this is how they done it:
The Director of The Last of Us (Neil Druckmann) become the narrator, para voice actor memerankan masing - masing karakter mereka.
Secara garis besar, para voice actor akan melakukan reading dari beberapa scene di The Last Of Us, setiap scene akan diselingi dengan narasi dan musik performance dari Music Director The Last of Us (Gustavo Santaolalla).

Let me get it straight
I mean, i'm not into an opera, but I've seen it a few times so basically i knew the concept.
I've watched a stand-up comedy convert into opera style
I've watched a music performance convert into opera style
and now this performance...

It's so bad...

Maksud ku, sebagai seorang yang pernah memainkan (dan jatuh cinta) The Last of Us, bentuk pertunjukkan ini sangat amat gampang di konsumsi, dan beberapa reading session (yang sukses) berhasil membawa rasa lama (cieeeh.. bahasanya lho) yang hadir ketika kita melihat scene ini pertama kali lewat video game.

Tapi sebagai seorang penikmat seni, pertunjukkan ini sangat - sangat absurd, dengan memilih hanya beberapa potongan scene, membuat orang yang tidak pernah mengikuti The Last of Us akan kebingungan dengan jalan cerita, ada banyak critical scene, yang menurut saya, harusnya ditampilkan. Seperti awal mula Joel dan Ellie bertemu untuk memperlihatkan starting point dari relationship mereka berdua, kemudian bagaimana mereka berpisah dengan beberapa teman seperjalanan mereka dll.

Neil Druckmann sangat tidak membantu sebagai narator, dia menggunakan asumsi bahwa semua penonton mengetahui jalan cerita, sehingga dalam memberi narasi terlihat ingin mempercepat narasinya sehingga tidak terlalu jelas akan kondisi cerita yang sedang berjalan.

Final Verdict:

I really love this performance, but in the same time, i hate it.
Jika kalian pernah memainkan The Last of Us, The Last of Us: One Night Live is a great thing to watch, seperti yang aku bilang sebelumnya beberapa performance berhasil mereka lakukan dengan sangat baik, klo kata Neil "fuck yeah they nailed it" moment.

Di satu sisi, sangat disayangkan, mengingat The Last of Us mempunyai kekuatan terbesar dalam cerita, dengan fokus utama pada hubungan 2 karakternya (Joel & Ellie), sehingga menurut saya tidak akan terlalu sulit bagi Naughty Dog untuk mengubahnya ke bentuk opera, mungkin ini hanya sebagai eksperimen awal mereka, siapa tahu.... di tahun depan, mereka akan buat live version yang lebih matang.

And by the way naughty dog.... please... please... please... don't make a sequel for The Last of Us, it has to stop it here.

For those who want to watch The Last of Us: One Night Live, bisa kalian cek di sini: https://www.youtube.com/watch?v=aAhT9gbmOtw


Selasa, 12 Agustus 2014

Weirdos....

Weirdo

Atau yang sering disebut orang aneh, adalah jenis orang yang menurut saya berpikir diluar standar pikiran normal maupun bersikap tidak sesuai dengan orang normal walaupun masih dalam standar yang masih bisa ditoleransi, klo sudah enggak, saya lebih suka make kata "Freak".

Saya selalu mengganggap diri saya termasuk "weirdo" karena kemampuan saya untuk sangat mudah ke distract walaupun dalam keadaan dibawah tekanan, selain itu, sering kali "otak" saya memikirkan sesuatu yang tidak semestinya dipikirkan, mostly about a joke of course tapi seperti yang saya bilang, tidak pada tempatnya huehehehehehe....

Belakangan ini saya sering mendengar kata "weirdo", lingkungan saya sering melabeli orang weirdo jika orang itu

  1. Memang Weirdo
  2. Tukang Kritik
  3. Tidak pas dalam bersikap (sering membuat krik - krik moment).
Lingkungan saya kebanyakan memilih sikap tidak suka kepada orang - orang yang mereka label sebagai weirdo.

But in my case, i really need them in my team, for whatever project i do.

Tentu tim professional lebih bagus, namun jika saya diberikan sebuah tim penuh dengan orang professional, maka saya tetap akan menarik 1 orang "weirdo" kedalam tim saya.

Why do i love them?

Weirdo mempunyai kekurangan (atau yang menurut saya adalah kelebihan) untuk berpikir diluar batas normal, dan sering kali keluar dari "pola" baik pola pikir, kerja atau etika.

Kemampuan seperti ini menurut saya pribadi merupakan kemampuan yang luar biasa.

Jika mereka tukang kritik, mereka akan sering mempertanyakan hal - hal detail.
Jika mereka memang weirdo, mereka akan melakukan sesuatu yang gak ketebak

Dalam beberapa project yang saya kerjakan, kebanyakan adalah project - project bunuh diri, weirdo side of me sering sekali membantu.

Saya akui saya memiliki kemampuan berpikir abstract seperti contoh, saya mempunyai pemikiran karakteristik sendiri soal angka

1 = adalah raja
2 = adalah ratu
3 teman akrab dengan 7
4 suka sama 6
4 cemburu sama 7
5 manusia setengah dewa
6 menganggap 7 cuman sebagai teman
7 suka sama 6
7 mengganggap dirinya lebih keren dari 4
8 anak buah ratu
9 penyendiri
9,6,3 bersaudara, 9 paling tua, 6 anak tengah, 3 paling buntut
0 dewa

Abstrak memang, tapi dengan adanya (please notice kata adanya, bukan pembuatan, karena karakter angka - angka ini sudah ada di otak saya sejak pertama kali saya mengetahui angka) karatkter ini, saya bisa menghapal paling tidak 7 angka dan akan menempel terus dipikiran saya paling tidak hingga 1 minggu dari setelah informasi itu diberikan tanpa pernah di recall sama sekali.

Dan saya yakin orang - orang weirdo lainnya memiliki kemampuan abstrak entah dari sisi mana.

Apa untungnya?.

Seperti yang saya katakan tadi.

Beberapa kali saya mengerjakan project dengan kemungkinan keberhasilan yang sangat kecil, namun thanks to my weirdo side, mereka bisa dikerjakan sesempurna mungkin.

Dan itu yang terjadi jika kalian menghadapi sebuah project, yang mana dengan semua pemikiran, teori, riset dan pembelajaran pola dari apa yang pernah terjadi gk berhasil juga, maka dibutuhkan satu pemikiran cemerlang yang kuat untuk berhasil.

Saya percaya, pemikiran cemerlang ini tidak terbentuk dari satu konsep yang berdiri sendiri, pemikiran cemerlang, terbentuk dari gabungan beberapa pemikiran abstrak yang dipadukan dengan campuran apik sehingga menjadi inovasi baru.

and guess who got the best at abstract thinking?

Selain itu, jika mereka kritikus, mereka akan menjadi annoying memang, tapi di satu sisi, mereka adalah cermin terbaik dalam pembuatan sistem, mereka akan melihat secara detail, mempertanyakan sesuatu yang sudah "pasti" kepada kita si pembuat sistem.

Yang akan membuat kita lebih tahu akan pengertian kita sendiri soal sistem.yang kita buat.

So got a weirdo is not a bad thing, it's a good thing to test your ability






Sabtu, 09 Agustus 2014

Pemimpin VS Pesuruh

Karena kau adalah Pemimpin, bukan Pesuruh.

Karena "Pemimpin" punya makna positive, sedangkan "Pesuruh" sebaliknya.

Karena Pemimpin mengerti ia mempunyai tim, bukan budak.

Karena Pemimpin mengerti bahwa kata "Kita", jauh lebih penting daripada "Kamu", "Kalian" atau "Aku".

Karena Pemimpin, sadar bahwa dirinya bukan dirinya yang paling hebat, melainkan menyadari kekurangan dirinya dan kelebihan orang lain.

Karena Pemimpin bukan hanya memberikan perintah, melainkan memberikan arahan.

Karena Pemimpin, tidak segan untuk membela Tim-nya apapun yang terjadi.

Karena "Pemimpin" jauh lebih baik daripada "Pesuruh".

Kamis, 24 Juli 2014

What happens to my life lately

It's been a long time (again) since my last update.
Apparently, 6 months, 1 semester already (and it reminds me to my Final Project huhuhu)

Dikarenakan orientasi frekuensi dan nasi (udahlah.... biar seirama aja) saya dalam ngepost blog lumayan males, maka mulai sekarang saya bakalan posting panjang - panjangin aja.

So..... what happens to my life lately....

A LOT!!!!

Well it's been 6 months since my last Update, so it's seems normal.

After beberapa kali kerja sebagai Technical staff di beberapa event, saya jadi kepikiran buat beneran menggeluti dunia EO - EO - an.

And here i am right now, become a handyman in several EO, fokus utama sementara ini masih di FIX U (check their facebook here). Yap masih baru, dan masih hijau, dan itu tantangannya, building something right from the ashes is far more challenging dude.

Selain di Fix U, di EO - EO lain saya banyakan jadi freelance, terkadang konsepting event, terkadang cuman technical staff.

But that's the beauty of EO, sometimes you become a leader, sometimes staff, it's somehow makes you balance.

N i found my new rival:

His name is Roberto, dia biasa mengemas dirinya dengan nama "Itsmeroberto". dia adalah salah satu konsultan event di indonesia, dengan pengalaman 11 tahun di dunia event, dia mampu (single handed) nyelesain perencanaan project miliaran rupiah dalam waktu 2 hari!.

N now my target is to defeat him, fair and square in his own game, target saya pribadi sih, punya kemampuan selevel dia di umur 29, it's a long journey yes, but it has to start from now.

The game is on....

Mungkin banyak diantara kalian yang ngerasa "apaan sih, lebay pake ada rival - rival gitu, kayak bocah aja", but yap... i'm a childish old man, and like or not, i have my own way to describe how should i live my life.

Tanpa target, tanpa tujuan, hidup itu bakalan gitu - gitu aja, hidup itu gak seru klo cuman dapet senengnya aja, dan bakalan nyakitin klo cuman menderita doang, hidup itu bener - bener harus berani keluar dari kotak aman, berani buat bikin kesalahan, dan berkembang. Tanpa itu semua, kita cuman robot yang jalan dengan input-input perintah tanpa bisa ngelawan sama sekali.

Dan disisi lain, saya ngerasa hidup itu persis sama kayak Game, khususnya genre RPG.

Kalau kalian suka main game RPG, kalian pasti tahu, kalau sistem di game RPG bakalan sebagai berikut:

Karakter utama, akan berkembang setelah mendapatkan exp which is stands for "Experience", dan itu bisa didapatkan dengan mengalahkan musuh, atau menyelesaikan misi.

Dalam mengalahkan musuh atau menyelesaikan misi, karakter utama pasti bakalan sering terluka, tapi tanpa itu semua, dia gak bakalan dapat Exp, dan gak bakalan berkembang (level up). Begitu juga hidup, kalau gak berani gagal, gimana mau dapat experience dan berkembang?.

Hal lain juga adalah, di game manapun, di saat kalian gagal dalam suatu misi, akan keluar kata "GAME OVER" (which is a nightmare for all gamer out there), but if you realized it, kata Game Over akan selalu berdampingan dengan kata restart, atau retry. Filosofinya kalau menurut saya sih: Kegagalan (Game Over) bukanlah alasan utama untuk berhenti, melainkan alasan utama mencoba lagi hal yang sama berbekal pengalaman penyebab kegagalan sebelumnya which is make you smarter than yourself in several minutes ago.

Wise isn't it?. I'm pretty cool at several moment (GeeR mendadak bro!).

Ngomong - ngomong soal game ada beberapa game yang bener - bener bikin saya merinding sinting!

Warning: This game contain a very complex story line, so if you're not really into it... BACK OFF!

Yang pertama adalah
KINGDOM HEARTS 3!


The EPIC CLOSING (or it seems so...) for the THE KINGDOM HEARTS SAGA!!!!

JENG!!!! JENG!!! JENG!!!!!

Mulai mendekati akhir serial, game multi-console ini bakalan release.... tahun depan (ya elah gan....).

I Love this saga so much....

Pertama x main waktu smp di rental ps deket sekolah, jadi sengaja gak jajan biar bisa mainin ini game hehehehe....

What i love about this game is almost all of it.

Pertama saya sama suka ama konsep yang gak pernah kepikiran dikepala saya, dalam kasus ini adalah cross over character dari 2 perusahaan besar, yaitu Square Enix dan Disney.

Kalau kalian inget, pertama kali game ini akan keluar, tinggi sekali antusias gamer di seluruh dunia gara - gara konsep cross over ini, tapi ternyata, it has more than meet the eyes.

Gak cuman konsep yang keren, tapi juga gameplay dan ceritanya yang sangat - sangat menarik buat di ikutin, di tambah soundtracknya yang keren banget. Sampe sekarang saya masih gak bisa berhenti dengerin soundtrack orchestras opening Kingdom Hearts 3D (Dream Drop Distance) yang bikin merinding gila ini (it sure bring back old good memories).

Tapi sayang, karena cross console, beberapa seri gk berhasil saya mainin, yang pernah saya mainin cuman Kingdom Hearts, Kingdom Hearts 2, ama Kingdom Hearts: Birth by Sleep.

Untuk cerita utama sendiri, lebih childish, lebih mudah ditelan asal mau ngikutin aja, saya gak bakalan jelasin karena bakalan puaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnngggggggggggggggg banget jadinya ni postingan, belon lagi game yang lagi satu mau saya bahas. Tingkat komplek... maksud saya complex-sitasnya sendiri masih terbilang rendah, gak terlalu banyak twist, lebih banyak penjelasan universe game aja kok.

Tapi klo bener - bener mau di compress, Kingdom Hearts 3 bakalan nyeritain final Sora yang bersiap mau menghadapi musuh utamanya, dengan alasan ingin membebaskan orang - orang yang telah berkontribusi besar pada kelahirannya yang kini lagi disekap oleh musuhnya. That's it.

Gameplaynya sendiri sangat menarik, dan merupakan evolusi dari game - game RPG sebelumnya. dan hebatnya adalah setiap seri punya ciri khas gameplay tersendiri tanpa mengubah konsep dasarnya. Misal.....
Kingdom hearts 1 mempunyai konsep dasar game, di kingdom hearts 2 konsep itu ditambah dengan sistem buddy alias bisa manggil crew buat ngehajar musuh, di Kingdom Hearts chain of memories, setiap action yang kita buat dapat berakibat pada terhapusnya memori karakter utama, see what i mean?.

Tetsuya Nomura si Director memang salah satu orang ter-kreatif di dunia, gak tau dah apa lagi yang bakalan di tambahin ama dia di Kingdom Hearts 3, kita hanya bisa berharap.... berharap saya punya uang buat beli smart TV n PS4 huhuhuhu.....

Into the NEXT GAME, i mean the next MASTERPIECE
From the one and Only HIDEO KOJIMA!


Buahahahahaha.... ngeliat gambarnya sendiri udah mumet yak?

Metal Gear Solid Saga adalah suatu bentuk entitas yang saya belum menemukan klasfikasi yang tepat, mungkin ketika kita berbicara Entertainment, Metal Gear Solid adalah kata yang tepat.

It's the whole package of Epicnesss!!!!

Lagi - lagi serial multi-Console dengan gameplay yang gila, cerita yang super duper complex lengkap dengan twist di dalam twist...

I'm losing my word right now....

Let's start from... OST, if you played the game, setiap lagu yang kalian dengar bakalan ngingetin beberapa moment di game itu, baik itu yang cuman BGM maupun sampai original Soundtrack, my favorite one is Heaven Divide, Sins Of The Father ama Nuclear (wait.... jadinya my Favorites three dong gan? ya udahlah...).

Setiap lagu - lagu itu mewakili content cerita dari masing - masing seri yang diwakili, jadi benar - benar seperti pembuatan soundtrack Film yang menyesuaikan dengan isi cerita, that is one epicnesss....

Next, we talk about Gameplay.

Di beberapa seri, konsep utama dari gamplaynya adalah espionage, kalian harus meng-infiltirate suatu lokasi dengan diam - diam, tanpa terdeteksi musuh, dan di setiap seri, akan selalu ada perkembangan baru dari AI musuh, update-an terakhir yang paling complex adalah, sistem pergerakan musuh yang dibuat totally random lengkap dengan ratusan variable yang dapat ngerubah rute pergerakan musuh, it can be deadly or if you smart enough it can be your main weapon.

Gk cuman pergerakan musuh, di update terakhir, jika kalian ketahuan oleh musuh, tanpa berhasil menangani musuh dengan cepat, game akan men-trigger sistem Alert, terdiri dari tiga level yaitu. Alert, Caution, dan Evasion. Yang paling kampret adalah, ketika sudah masuk level Alert dan musuh mendeteksi keberadaan kita, maka musuh akan menyerbut kita, di serial terbaru, serangan musuh lebih terorganisir dan mampu ngebuat puluhan formasi Flank-ing yang mampu bikin kalian ngeliat tulisan Game Over sebelum sempet kabur.

Dalam level Normal, detected is no excuse, karena di buat serialistis mungkin, ketika kalian diserbu oleh ratusan musuh, hampir tidak mungkin kalian selamat, they are trained armies after all.

Dalam perkembangannya, ada sebuah Spin-off yang dibuat yaitu Metal Gear Rising: Revengeance dengan konsep lightning action, gak begitu menarik sih, tapi tetep aja AI musuh kampret banget.

Dan next yang bakalan keluar yaitu Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, game ini mengusung genre Tactical Espionage Action yang merupakan bentuk modifikasi dari serial Metal Gear Solid: Peace Walker, dimana berarti, selain kalian mesti bersembunyi dari AI musuh yang super - duper ngeselin, kalian juga harus mengatur development sebuah "negara" baru yang di bangun oleh karakter utama, lengkap dengan permasalahan Ekonomi, Moral, dan Politiknya....

Fiuuuuh.....

Another Epicness....

Sekarang masuk ke Story....

It's super duper Complex.....

Ceritanya sangat mature dengan konsep utama mengenai perang dan collateral damage yang dihasilkan, juga makin kesini, cerita yang disajikan makin "dark", lengkap dengan isu - isu sosial, belum lagi twist di dalam twist yang sudah di twist dari awal terlebih dahulu, saking nge-twistnya, kita bisa ampe bingung, ini saga nyeritain siapa sih sebenernya. Trus ini yang jahat yang mana sih.

And I'm Lovin it.....

Saya gak bakalan nyeritain full ceritanya, karena sampai Metal Gear Solid V: The Phantom Pain sendiri rilis, masih belum banyak penjelasan tentang apa yang terjadi pada Timeline serial ini.

Dan kalaupun saya harus ceritain detail setiap serinya yang udah terbit, maka postingan ini akan sangat pppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnngggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.

Tapi kalau mau di compress, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain bercerita tentang Karakter utama dalam game ini (bukan karakter utama dalam serial ya... inget...) si Naked Snake A.K.A Big Boss A.K.A Snake A.K.A Venom Snake A.K.A Fallen Snake yang menuntut balas atas hancurnya markas besarnya yang menewaskan ratusan prajurit kesayangannya.

Selain cerita yang super ngetwist, game ini juga kental dengan makan philosophy hidup yang sangat dalam. Hal menarik lainnya adalah humor yang ditawarkan oleh game ini sangat - sangat konyol, mulai dari konsep Cardboard, sampai Akiba Jhonny yang selalu jadi joke di setiap serialnya.

dan... dengan berakhirnya penjelasan game ini, maka berakhirlah postingan saya saat ini.
I'll contact you later when something great happens to my life.

Bhay!!!!



Minggu, 05 Januari 2014

Something in my mind pt. 1

It's been a long time (again) after my last post.
Maklum saya kemaren d hajar beberapa event, biasa lah nyari nasi demi sesuap duit (lho).
Ada beberapa hal yg bermunculan d otak saya dan post ini berfungsi sebagai pengingat doang, kalo2 bs jdi materi bagus.

Tadi siang saya baru ketemu ama keponakan saya, dia masih kecil banget, mungkin 5-6 tahun.
Saat ketemu tadi ibunya dengan bangga nyuruh anaknya buat nyanyi. Dan dengan bangga ponakan saya menyanyikan 2 lagu kebangsaan dia, yaitu oplosan dilanjutkan dengan bara2 bere2.....
D saat itu saya tahu... Ada yang gak beres dengan generasi jaman sekarang.

Saya itu ya dulu waktu bocah lagu kebangsaannya itu "ku takut mama ku marah" oleh trio kwek2, soalnya lirik lagunya pas dan ngena bgt dengan kegalauan bocah2 d jaman itu, kita bener2 galau kalau sampai mama kita marah, semacam momok terbesar dalam hidup.

Lha kalau sekarang lagu kebangsaan bocah ini oplosan dan bara2 bere2 brarti momok terbesar mereka kemungkinan ada 2:

Mereka bingung apakah lirik yg bener itu bere2 bara2 atau bara2 bere2.

Atau

Mereka takut yg selama ini mereka minum adalah susu oplosan.

Boro2 dik mikir sejauh itu, arti lirik bara2 bere2 ama arti kata oplosan ngerti gk?.

Senin, 07 Oktober 2013

When shit happens

Pas lagi nulis post ini saya lagi dengerin lagu - lagunya Maximum The Hormone, jadi mohon di maklumi klo sedikit provokatif.

Penulisan postingan ini saya lakukan tepat setelah menyelesaikan satu event besar di Bali, can't say what event it is, since it's gonna tell you all the worst side of this event.

Jabatan saya di event ini adalah jabatan tertinggi untuk saya selama ini, dan postingan ini berfungsi untuk mengevaluasi baik diri saya sendiri maupun untuk teman - teman EO yang ada di indonesia.

Awalnya, waktu mendaftar dan menyerahkan CV, saya hanya di tugaskan sebagai petugas registrasi, malahan sebelumnya di katakan sebagai petugas reservasi. Di sini sudah terlihat satu kesalahan sistem yang mungkin kecil, tapi untuk event tingkat International dengan tim inti yang (seharusnya) professional, hal seperti ini sangat tidak perlu terjadi.

2 minggu setelah penyerahan CV dan penandatanganan kontrak kerja (masih dengan status staff registrasi), tiba - tiba di hari minggu pagi saya mendapatkan telpon. Saya diharuskan berada di suatu tempat meeting secepatnya, yang notabene, tempat meeting itu berada lumayan jauh dari tempat saya tinggal, saya sampai di tempat meeting pukul 08.30 tepat 30 menit setelah meeting di mulai.

Di tempat meeting itu pula saya di beritahukan bahwa saya dipindah ke jabatan yang lebih tinggi, saya kira hari itu saya akan mendapatkan briefing mengenai jabatan saya yang baru, ternyata tidak, saya hanya mendapatkan pengetahuan general mengenai event ini.

Kelar meeting, saya langsung bertanya kepada pihak EO apakah saya akan mendapatkan briefing khusus yang sesuai dengan jabatan saya yang baru, jawaban mereka adalah "Nanti kami kabari". Ini adalah kesalahan yang sangat krusial bagi saya, karena menurut saya pribadi saya belum begitu siap untuk jabatan baru ini, masih sangat awam!.

Masih tanpa kabar sama sekali sampai akhirnya 3 hari sebelum event dimulai saya di hubungi oleh pihak EO dan di minta untuk hadir besok mengikuti briefing tentang jabatan baru saya.

H-2 saya bertemu dengan EO untuk mendapatkan briefing, saya pikir ini adalah briefing khusus, ternyata tidak, briefing ini memakan waktu tidak lebih dari 15 menit, dan hanya menggambarkan hal yang sangat general tentang event ini dan tentang jabatan baru saya.

H-1 saya bertemu dengan koordinator saya di venue, tanpa briefing khusus saya langsung di beri tugas simple yang berkaitan dengan sistem, di sini kesalahan kembali terjadi, kartu yang dihasilkan oleh sistem tidak sesuai dengan permintaan awal customer dari pihak EO, alhasil kami harus terus melakukan trial & error dengan harapan dapat menyelesaikan ribuan kartu sebelum event di mulai. Kartu akhirnya berhasil di cetak dengan mengorbankan ratusan kartu sebagai alat eksperimen yang per pcs-nya seharga USD 10.00.

Hari-H di mulai, pasukan dari EO datang ke venue untuk mendapatkan briefing secara menyeluruh tentang sistematika operasional selama Event berlangsung, dan saya masih meraba-raba akan tugas apa yang akan saya dapat, seberapa besar tanggung jawab saya, dan seberapa besar otoritas saya dalam mengambil keputusan.

Dan mulai dari H+2 secara terus menerus selama Event barulah saya secara perlahan mengetahui tanggung jawab dan tugas saya yang mana jauh lebih besar dari gambaran yang di berikan pada H-2. Ini bukan hal yang bagus karena salah satu tugas saya adalah memastikan adanya pencatatan barang keluar - masuk gudang yang mana tidak saya lakukan di hari-h. dan tugas saya juga untuk mengetahui siapa saja yang menjadi tanggung jawab saya, dan siapa yang bukan. Bahkan dalam satu hari di saat event berlangsung, rekan kerja saya yang merupakan pengganti saya di shift malam menangis karena tidak tahan dengan beban pekerjaan ini.

Saya mungkin masih baru di dunia per-event-an, tapi saya tahu, dengan standar seperti ini, tingkat kesalahan yang terjadi di luar batas toleransi!. Tidak sepatutnya kesalahan seperti ini terjadi, apa lagi sudah menyandang embel - embel "Professional".

Pemilihan SDM untuk event seperti ini harus di perhitungkan matang - matang, saya tidak menganggap diri saya tidak kompeten, hanya saja untuk saat ini saya merasa saya belum siap memangku jabatan sebesar itu di event tingkat international seperti ini. Kalau masalahnya hanya di bentak - bentak sana - sini dan kurangnya jam tidur saja sih tidak masalah, namun yang kita harus perhitungkan adalah image yang kita bawa di sini. Kita tidak hanya mewakili diri sendiri, tapi juga nama negara di sini.

Sistem yang digunakan juga sangat tidak membantu, malah menyebabkan kerugian besar, dari cerita - cerita yang saya dapatkan selama event berlangsung, di saat persentasi, si Vendor tampak begitu yakin dengan sistemnya, Eh.... pas di pake, malah uji coba mulu, gak hanya rugi materi, kita juga rugi waktu.

Yah... shit is happen, dan sialnya terjadi di salah satu event yang merupakan target utama saya tahun ini, tapi dari hal paling buruk sedikit pun saya masih banyak menerima hal - hal positif seperti pengalaman, pengetahuan dan kenal dengan orang - orang yang mungkin tidak akan pernah saya kenal jika saya tidak mengikuti event ini.

Namun tetap kita harus melakukan evaluasi, karena perubahan akan terus terjadi dan kita berharap perubahan itu akan berlanjut ke arah yang lebih baik :)