Minggu, 25 Agustus 2013

Fight Club: Radikal, Rebel, Keras tapi.... Brilliant

So... it's 11:21 pm right now, and i'm just done watching one of my favorite movie all the time... Fight Club.

Beberapa dari kalian mungkin tau film ini, film tahun 1999, sekitar 14 tahun yang lalu, diperankan oleh Edward Norton, dan Brad Pitt.

Sedikit cerita, pertama kali saya nonton ni film yaitu waktu saya SD, no shit, i mean it. Stasiun televisi yang menayangkan film ini tidak salah, karena di siarkan malam hari sekitar pukul 10 malam, yang salah adalah saya versi bocah yang masih melek di jam segitu.

Tapi.... ada istilah dari lagu - lagu galau yaitu "Kesalahan yang terindah", maka, inilah kesalahan terindah saya. Kesalahan saya yang melek jam segitu membuat saya menonton salah satu film yang nantinya, setelah 13 tahun, masih saya hunting kemana - mana.

Tentu saja, di saat pertama kali saya menonton, saya tidak mengerti film itu sama sekali, well i'm not a clever boy, tapi salah satu scene di film itu bener - bener nyantol di otak saya, membuat saya penasaran dengan film ini. Fast Forward, akhirnya setelah hunting dapet juga dvd ni film.

Fight Club berkisah mengenai seorang narator tak bernama yang menceritakan kehidupannya yang berubah dratis dalam fase yang sangat cepat. Narator adalah seorang pegawai di perusahaan mobil besar, dia mengalami amnesia yang parah, di awal cerita, dia menyatakan bahwa sudah hampir 6 bulan dia tidak tidur. Rasa frustasinya terhadap penyakit amnesia yang dimilikinya mengantarkannya ke pada dua orang yang akan merubah hidupnya: Tyler Durden dan Marla singer.

Film ini diangkat dari sebuah novel, jadi no wonder cerita yang di usung sangat apik dan bagus, lengkap dengan twist yang rapi. Saya sendiri tidak menyarankan film ini untuk di tonton bila kalian; Masih berumur di bawah 18 tahun. Memiliki pola pikir yang sempit. Memiliki ekpetasi akan melihat film full action. Tidak tahan terhadap adegan yang sadis.

Kenapa bisa film dengan banyak "warning" seperti ini bisa masuk dalam daftar favorit movie saya?. Kalau kalian sempat melihat beberapa postingan saya sebelumnya, kalian akan tahun bahwa saya adalah tipikal orang yang mencintai cerita lebih dari apapun, dan akan menjadi nilai lebih jika cerita itu memiliki makna lebih.

Itulah yang ditawarkan oleh Fight Club, cerita yang bagus, penuh dengan pesan moral yang anti keterikatan, anti sifat konsumtif dan philosophy hidup moderen. Dari segi cinema, agak susah membandingkannya karena film ini di buat tahun 1999, dengan teknologi yang tentunya jauh berbeda dengan teknologi perfilm jaman sekarang, tapi yang pasti saya menyukai dan nyaman dengan gaya penggambaran film ini.

Banyak sekali hal-hal tentang hidup di dunia moderen yang bisa dipelajari di film ini, kebanyakan di gambarkan dengan diskusi santai narator dengan tyler Durden.

Seperti misalnya bagaimana Tyler Durden menggambarkan hidup narrator: Narator adalah seorang pegawai yang lumayan sukses di perusahaanya, penyakit insomnianya membuat si Narator sadar selama 24 jam, yang mana membuat dia mempunyai banyak jam kosong setelah jam kerjanya. Di waktu senggang si Narator membeli berbagai macam furniture yang menurut dia mewakili dirinya.

Namun di satu moment, ketika apartemenya terbakar secara misterius, si Narator mengeluh mengenai bagaimana dia memilih furniturenya, bagaimana furniture itu mewakili dirinya, dan lupa akan satu hal bahwa fakta dirinya masih hidup dan selamat itu jauh lebih penting dari pada fakta bahwa semua furniturenya terbakar habis. Mendengar ocehan itu Tyler Durden berkata:

"The things you own end up owning you"

Kalau di translate secara harfiah, artinya "Benda yang kamu miliki, berakhir memiliki mu", meaningless, tapi kesimpulannya adalah, di masa moderen ini, dimana uang adalah segalanya, keterikatan kita akan benda yang bernilai besar sangat tinggi, bahkan kerap kali, kita lebih menghargai benda mahal, ketimbang mahluk hidup. Kita bahkan memiliki kebanggaan tersendiri terhadap benda tersebut, kebanggaan yang jauh lebih besar dibanding kebanggaan terhadap diri kita sendiri, dan ketika benda mahal yang kita dapati dengan kerja keras itu hancur atau hilang.... kita merasa hampa, frustasi, marah!. Saat itulah yang di maksud oleh Tyler Durden dengan quotes di atas.

Salah satu quote favorit saya ketika Tyler Durden menyandera Kepala Polisi yang melakukan investigasi mengenai keberadaan Fight Club, sembari mengikatnya di kamar mandi Tyler Durden berkata:

"Look, the people you are after are the people you depends on.
we cook your meals, we haul your trash, we connect your calls, we drive your ambulance,
we guard you while you sleep. Do not fuck with us"

Kalian bisa cari artinya di google, tapi pesannya adalah, masyarakat sangat sering menganggap rendah beberapa orang karena pekerjaannya, seperti supir ambulan, tukang sampah, pemulung, waiter dan waitress. Kita tidak sadar seberapa butuhnya kita akan mereka, kita tidak pernah memikirkan apa yang akan terjadi jika tidak ada mereka, dan juga apa yang terjadi jika kita tidak menghargai mereka.

Sebenarnya ada banyak pelajaran hidup yang bisa di ambil dari film ini, saya sangat merekomendasikan film ini, bukan sebagai hiburan semata, tapi sebagai referensi anda dalam memandang hidup dan orang sekitar anda.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar